Jalan-jalan yuk ke Kota Malang! Kota yang telah ada sejak ratusan tahun yang lampau, dengan alamnya yang subur. Bukti-bukti prasejarah menyatakan, Malang termasuk dalam kota yang keberadaannya ada sejak jaman prasejarah. Hal ini saja sudah menarik bukan?
Baca Juga: Wisata Internasional di Lagoi, Pulau Bintan
Sebelum kita ke Kota Malang, booking dulu Hotel Tugu Malang, tempat menginap yang dapat Anda pesan di sini Republikwisata.com. Kenapa Hotel Tugu? Karena dari sini kita bisa memulai mempelajari tentang Kota Malang dan kebudayaannya itu sendiri, dengan cara yang menyenangkan.
Hotel Tugu Malang terletak di pusat Kota Malang. Berada di Jalan Tugu nomor 3, Kauman, Klojen, Kauman, Malang, Jawa Timur. Tepat berada di depan Tugu Perjuangan Indonesia.
Hotel Tugu Malang merupakan hotel yang didessain sebagai hotel butik museum yang cantik. Tak hanya fasilitas hotel bintang lima yang diperoleh para tamu di sini, hotel ini juga banyak menyimpan koleksi artifak barang-barang antik kebudayaan jawa serta kebudayaan Peranakan (warga keturunan pernikahan campur cina dan jawa).
Nuansa mewah memang tersaji di hotel ini. Tamu dijamu serupa Raja Jawa kuno. Tapi jangan salah, jamuan modern dengan cita rasa internasional juga tersedia disini. Pada saat-saat tertentu, hotel juga mengadakan acara Cultural Dining Series with Clasical Dance Performance. tamu dijamu serasa bangsawan yang sembari makan, disuguhi tarian Jawa klasik. Juga ada event-event lainnya yang menarik.
Sekarang, kita putar-putar kota Malang dan sekitarnya. Rekomendasi pertama jatuh di dekat Hotel Tugu Malang, Museum Malang Tempo Doeloe. Museum ini letaknya di Jalan Gajahmada, Kidul Dalem, Kota Malang, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 300 meteran dari Hotel Tugu Malang.
Museum Malang Tempo Doeloe terbagi dalam 20 pembagian waktu sejarah. Antara lain berisikan tentang sejarah Kota Malang. Dimulai dari Jaman Purbakala- jaman Kerajaan Majapahit, lalu Jaman Pendudukan Belanda, Jaman Revolusi Kemerdekaan, hingga jaman sekarang.
Di bagian museum Jaman Purbakala terdapat saksi sejarah terbentuknya Kota Malang permulaan. Ada berbagai macam tembikar, peralatan musik tradisional Jawa, alat sederhana pengolah makanan, dan sebagainya.
Di bagian museum Jaman Pendudukan Belanda, berisikan foto-foto tempo dulu Jaman Belanda, dokumen-dokumen, serta peta dan blue print Kota Malang jaman dulu.
Di museum ini juga ada koin-koin dan koleksi uang kertas jaman dulu. Selain itu, terdapat ribuan foto-foto jaman perjuangan, serta koleksi foto Walikota Malang dari pertama hingga kini.
Museum kedua yang wajib kunjung adalah Museum Brawijaya. Letaknya tak begitu jauh juga dari Museum Malang Tempo Doeloe. Museum ini ada di Jalan Ijen No. 25A Gading Kasri, Klojen, Malang, Jawa Timur.
Museum ini diresmikan pada tanggal 4 Mei 1968, oleh Kol. Purn. Soewondo. Perjuangan TKR atau Tentara Keamanan Rakyat-yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia- adalah latar belakang berdirinya museum ini.
Museum ini berisi senjata-senjata dan amunisinya jaman perjuangan kemerdekaan RI, kendaraan-kendaraannya, alat-alat tempurnya, radio komunikasi, juga foto-foto dokumentasi jaman perjuangan. Di museum ini juga ada relief yang bercerita tentang kerajaan Majapahit, dan satu relief lagi bercerita tentang penugasan pasukan Brawijaya.
Baca Juga: Kegiatan Menyenangkan di Pulau Bintan
Dari Museum Brawijaya, kita beralih agak jauh sedikit ke daerah Batu. Kita mengunjungi Museum Angkut. Tapi jangan khawatir, tak terlalu jauh, cuma 20 kilometer atau waktu tempuh sekitar satu jam dari Hotel Tugu Malang.
Museum Angkut ini berada di Jalan Terusan Sultan Agung No. 2, Ngaglik, kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Museum Angkut & Movie Star Studio ini sangat kekinian. Belajar tentang sejarah alat angkutan di museum ini tidaklah membosankan. Di museum ini selain lengkap dengan berbagai macam alat transportasi, juga banyak back drop menarik untuk selfie.
Museum terbagi dalam beberapa bagian. Area “Main Hall”. Di sini pengunjung disambut helicopter yang pernah dipakai oleh Ir. Soekarno. Di sini juga bisa disaksikan berbagai macam alat transportasi di jaman dahulu, berupa sepeda, kereta kuda, gerobak, kapal layar, dan mobil kuno.
Lalu ada “Runway 27”. pengunjung diajak ke area landas pacu pesawat terbang, lengkap dengan pesawat terbang yang bisa dinaiki (tapi tidak terbang), hanggar pesawat, dan menara pengawas.
Bagian selanjutnya adalah “Pecinan dan Batavia”. Bagian ini menggambarkan sebuah jalanan di sebuah pecinan lengkap dengan alat transportasinya berupa becak dan dokar, menyambung dengan Batavia. Batavia menggambarkan Kota Jakarta dengan Pelabuhan Sunda Kelapa dan stasiun kereta api. Di sini juga terdapat mobil truk kuno asli dengan bagian moncong truk yang besar dan tebal.
Lalu di Gudang Batavia, terdapat mobil-mobil serta motor klasik antik, konon mobil-mobil ini masih berfungsi dan tak cuma jadi pajangan.
Bagian selanjutnya “Gangster Town”. Bagian ini menggambarkan situasi kota di film-film bertema gangster. Lengkap dengan mobil-mobilnya. Bahkan di sini pengunjung bisa meminjam kostum gangster dan aksesoris senjata tiruan ala gangster Submachine Gun/Tommy gun - senapan dengan magazine berbentuk bulat.
Kemudian ada bagian “Eropa” di bagian ini terdapat beberpa negara di Eropa https://westchestergeneralhospital.com/, lengkap dengan kendaraan yang diproduksi oleh negara yang bersangkutan. Ada Italia, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Ada juga tiruan Istana Buckingham lengkap dengan patung malaikat emas bersayap di depannya. Di dalamnya dipajang Rollroyce mewah. Ada juga Las Vegas, lengkap dengan kota lampunya, Hummer panjang berwarna kuning. Lalu ada juga bagian Hollywood, dengan artis yang berperan sebagai super hero seperti di film Hollywood.
Baca Juga: Ingin Berlibur Ke Belitung? Destinasi Wisata dekat Bintan Lagoon Resort ini Patut Kamu Datangi!
Bagian akhir adalah bagian “D’topeng” berisi koleksi aneka topeng dan patung. Di depan area museum antara pintu masuk dan tempat parkir, terdapat Pasar Apung Nusantara. Tempat pengunjung bisa membeli souvenir dan jajanan. Untuk penggemar fotografi, pasar ini pantas diabadikan dalam foto.